Fakta Sejarah Banda Neira, Yang Jarang Diketahui Orang
Banda Neira sebuah kepulauan yang mempunyai kecantikan tidak pernah habis. Pulau ini miliki laut biru yang sangat indah. Tidak hanya itu, banyak kalangan menyebutkan Banda Neira adalah spot snorkling terbaik di Indonesia bahkan juga dunia. Ini karena Banda Neira memiliki kecantikan tidak cuma berada di luarnya saja, tetapi juga di beberapa dasar lautnya.
Tidaklah mengherankan jika banyak turis atau wisatawan dari luar atau dalam negeri yang berbondong-bondong untuk berliburan ke Banda Neira.
Dasar laut Banda Neira banyak menyimpan terumbu karang dan ikan-ikan yang kian menambahkan keelokan pulau ini. Tidak hanya laut biru yang selalu memanjakan mata, Banda Neira mempunyai gunung api Banda.
Bingung pilih berlibur ke laut atau ke pegunungan bersama rekan-rekan atau keluarga? Berlibur ke Banda Neira saja! karena kalian bisa nikmati ke-2 nya dalam satu waktu.
Berkunjung ke Banda Neira tidak lengkap jika tidak menyusuri sejarah peninggalan kolonial karena kepulauan ini menyimpan saksi bisu sejarah besar sempat terjadi.
Keelokan alam dan sejarahnya tentu membuat orang makin berminat untuk berkunjung ke pulau Banda Neira. Namun, tenang saja ada banyak fakta menarik tentang pulau ini yang membuat kalian lebih antusias untuk menjelajahinya.
Fakta Sejarah Banda Neira, Yang Jarang Diketahui Orang
1. Pernah menjadi salah satu penghasil buah pala terbaik di dunia
Nama Banda Neira sudah lama dikenali oleh bangsa Eropa karena buah pala-nya. Disamping memiliki fungsi sebagai penyedap rasa, pala berguna sebagai tanaman obat untuk mengobati penyakit PES yang dialami warga Eropa pada periode itu.
Orang Portugis merupakan bangsa Eropa yang pertama kalinya tiba ke Banda Neira untuk lakukan transaksi bisnis jual-beli rempah. Sedangkan, orang Belanda datang untuk menguasai kepulauan itu. Banda Neira sebagai wilayah pertama di nusantara yang dikuasai Belanda saat sebelum Batavia (Jakarta).
Sekitaran 500 tahun lalu, satu genggam komoditas buah pala nilainya sama dengan satu genggam emas karena hanya dapat diketemukan di Kepulauan Banda. Pada waktu itu, pala dipercaya hanya bisa tumbuh subur di situ. Sayang, sekarang ini reputasi Banda Neira sebagai penghasil pala mulai turun bahkan tidak dikenali lagi oleh warga Indonesia sendiri.
2. Mau Ditukar dengan Manhattan
Saat sebelum dikuasai Belanda, Pulau Run adalah pulau milik orang kaya Banda yang diserahkan kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Saat itu, Inggris dan Belanda berperang untuk menguasai perdagangan dunia.
Pada 31 Juli 1667, Traktat Breda dikeluarkan untuk memberi solusi damai untuk ke-2 nya. Salah satu isi pada traktat itu adalah Inggris harus menyudahi kekuasaanya di Pulau Run, Kepulauan Banda dan memberikan pulau itu ke Belanda.
Belanda juga menawarkan Nieuw Amsterdam ke Inggris yang sekarang wilayah itu telah ganti nama menjadi Manhattan, New York, Amerika.
3. Saat Jan Pieterszoon Coen menundukkan Banda Neira, ia lakukan pembantaian besar kepada masyarakat lokal di situ
Coen keluar dari Batavia ke Banda Neira dengan visi menundukkan kepulauan itu. Di tanggal 27 Februari 1627, Coen sampai di Banda Neira. Di situ dia segera memperlancar gempuran meriam ke kubu pertahanan warga yang ada di tepi pantai.
Saat sukses menempati Pulau Banda Besar, ia memerintah pasukannya untuk membakar beberapa rumah warga. Bahkan juga Coen membunuh nyaris 60% populasi rakyat Banda, di yang mana dibiarkan hidup umumnya ialah wanita dan anak-anak.
Perlakuan Coen yang paling ironis ialah mengeksekusi mati 40 orang kaya Banda dengan memotong perut dan memotong badan mereka jadi empat sisi. Karena takut, salah seseorang yang akan dieksekusi berbicara, “Apa tuan-tuan tidak merasa berdosa?”
4. Lokasi pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir
Pada 1936 Belanda lakukan pengasingan kepada Bung Hatta dan Sutan Syahrir di Banda Neira. Alasan dibalik pengasingan itu adalah supaya sikap Bunga Hatta dan Sutan Syahrir melunak ke pemerintahan.
Rumah pengasingan yang Bung Hatta tempati adalah rumah milik Belanda yang dikontrak untuk dijadikan tempat tinggal. Sepanjang pengasingan, Bunga Hatta buka kelas sore anak-anak Banda Neira yang tidak mempunyai akses buat sekolah. Ke-2 nya diasingkan selama 6 tahun di Banda Neira sebelumnya terakhir dipindahkan ke Sukabumi, Jawa Barat.
5. Destinasi menyelam terbaik di Maluku
Banda Neira sediakan 30 situs menyelam yang tersebar di tiap jengkal pulaunya. Tapi ada satu lokasi yang memikat buat didatangi sebab proses pembentukannya yang tidak biasa ialah Lava Flow. Lokasi ini ada di sisi utara Gunung Api Banda.
Aliran lava hasil dari letusan di tahun 1988 membuat pertumbuhan karang dan memberi kehidupan ke biota laut di perairan itu. Salah satunya penghuni laut yang harus kamu jumpai saat menyelam yaitu Lion Fish. Bahkan juga spot itu kerap dikatakan sebagai Tample of Lion Fish
6. Diabadikan di Uang Kertas Rp 1.000.
Banda Neira rupanya sempat juga diabadikan dalam uang kertas lho! Karena kecantikan alamnya yang memikat, Banda Neira diabadikaan dalam pecahan uang kertas Rp 1.000, emisi 2016. Pada pecahan uang kertas ini, Banda Neira berada di bagian belakang bersama dengan gambar Tari Tifa dan Bunga Anggrek Larat yang jadi indentitas dari daerah Maluku.
7. Banda Neira telah mengenal industri pariwisata semenjak era ke-19
Abdullah Baadilla ialah seorang pebisnis kapal motor yang membuka lajur pos Banda-Gresik. Kapalnya itu bukan hanya mengantarkan pos, tetapi juga penumpang. Saat masa-masa tertentu, kapalnya dicarter beberapa wisatawan luar negeri untuk pergi pelesiran ke Banda Neira.
Beberapa wisatawan itu selanjutnya menulis mengenai keindahan Banda Neira dan kehidupan penduduknya yang damai. Bahkan juga pencinta alam seperti Alfred Wallace dan Henry Ogg Forbes pernah menumpang kapal Abdullah Baadilla untuk ke arah Banda Neira dan tuliskan prosa yang cantik mengenai kepulauan itu.
Itulah sejumlah fakta menarik mengenai Banda Neira. Apakah kamu pengen untuk berlibur ke sana? Semoga nantinya liburanmu menyenangkan ya, sehingga akan menjadi momen yang tidak terlupakan.